MOCER! Trend Penurunan Angka Pengangguran Terbuka Di Provinsi Kepri.
Oleh : Alif Farhan Habibie dan Muhammad Randianto Mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Prodi Ilmu Pemerintahan.
Inaranews – Ditengah gejolak ekonomi yang di alami Indonesia saat ini yang berefek kepada semua sektor dan ditambah lagi dengan melemahnya rupiah terhadap mata uang asing, beban tersebut menambah kompleksnya masalah yang di hadapi Indonesia. Gejolak ekonomi yang di hadapi sangat signifikan salah satunya berefek pada Angka atau Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di berbagai wilayah di Indonesia. Menurut klasifikasi negara berdasarkan taraf kesejahteraan masyarakat, pengangguran terbuka adalah suatu masalah yang tengah dialami oleh negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Pengangguran terbuka adalah satu dari sekian masalah yang sangat rumit karena dipengaruhi secara bersmaan oleh banyak faktor yang berhubungan satu dengan yang lain dengan pola yang tidak selalu jelas. Pengangguran dapat menyebabkan kerawanan sosial dan akhirnya kemiskinan jika tidak segera ditangani. Pengangguran terbuka di suatu negara dapat disebabkan oleh peningkatan jumlah tenaga kerja melebihi jumlah kesempatan kerja, atau karena jumlah lapangan kerja di suatu wilayah tidak mencukupi permintaan.
Pengangguran terbuka adalah ukuran orang yang aktif mencari pekerjaan tetapi belum menemukan pekerjaan. Ini adalah indikator penting dari kesehatan ekonomi dan dapat memberikan wawasan berharga tentang kondisi pasar tenaga kerja. Namun, penting untuk dicatat bahwa pengangguran terbuka hanya satu aspek dari masalah pengangguran dan tidak selalu mencerminkan situasi seluruh masyarakat. Selain itu, definisi dan metode pengukuran pengangguran terbuka dapat bervariasi di antara negara-negara dan lembaga statistik, sehingga perbandingan antara negara-negara harus dilakukan dengan hati-hati.
Keadaan yang telah terjadi di negara-negara berkembang selama beberapa dekade terakhir menunjukkan bahwa kemajuan yang telah terjadi tidak dapat menciptakan kesempatan kerja lebih cepat daripada pertumbuhan populasi. Oleh karena itu, mereka menghadapi masalah pengangguran yang semakin serius dari tahun ke tahun. Di beberapa negara miskin, hal yang lebih mengejutkan adalah bahwa jumlah pengangguran terus meningkat selain rasio pengangguran terhadap total tenaga kerja. Berbanding terbalik dari penjelasan sebelumnya salah satu provinsi di diIndonesia yaitu Provinsi Kepulauan Riau tengah menghadapi trend positif terhadap hal tersebut. Provinsi Kepri mendapat angin segar ditengah problematika yang semakin kompleks.
Bercermin dari Badan Pusat Statiskik (BPS) Provinsi Kepri berdasarkan data yang di rilis Tingkat Penganguran Terbuka (TPT) mengalami trend yang positif. Jika dilihat dari data yang di rilis tersebut pada bulan Februari tahun 2023 TPT Provinsi Kepri berada di kisaran angka 7,61% sedangkan pada bulan Februari tahun 2024 berada dikisaran angka 6,94%. Jika diperhatikan angka tersebut mengalami penurunan 0,67%, trend positif tersebut langsung mendapat respon dari gubernur Provinsi Kepri Bapak Ansar Ahmad. “ Turunnya TPT Kepri ini adalah berita baik dan menunjukkan perekonomian kita terus membaik serta mampu menyerap banyak tenaga kerja” dikutip dari portal Pemprov Kepri, Selasa (14/05).
Trend positif dari TPT tersebut juga diikuti dengan surplusnya pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kepri secara tahunan yaitu berada dikisaran angka 5,01% pada triwulan I tahun 2024. Kedepannya diharapkan trend positif tersebut tetap terjaga dengan berbagai uapaya yang akan dilakukan oleh pemerintan Provinsi Kepri, mengingat kompleksitas tantangan dan ancaman yang akan dihadapi semakin rumit dan beragam (Advetorial/Opini).